Kamis, 19 Mei 2011

Mengedit Skenario Kehidupan?



Dear God...
Aku tidak tahu apakah bila aku mengubar-ngubar keikhlasanku ini pada semuanya, apa masih pantas dikatakan Ikhlas, dan kali ini aku ingin mengatakan, bahwasanya aku benar sudah ikhlas atas Sebuah rasa yang tak seharusnya aku miliki. Dan aku ikhlas bila nantinya sampai Mati aku Menikmatiya rasa ini. Tapi aku sekarang bingung tuhan, apakah bila nanti aku menuruti perasaan ini apakah aku berdosa atau tidak. Karena Perasaan ini datang dengan sendirinya, aku tidak pernah mengundangnya, aku tidak pernah menginginkanya.
Aku pernah mendengarkan pengajian di Masjid dan aku juga pernah juga baca di buku, Bahwasanya sebelum Manusia diturunkan k dunia, Skenario (Lahul Mahfuz) kehidupan ditiupkan dulu kedalam jiwa kita, Mulai dari Jenis kelamin, Tampang, bentuk badan, Rezki, kebahagian, Kesedihan, pekerjaan, jodoh, dan lain-lain. Kalau seandainya, pada saat sebelum ditiupkan Skenario kehidupan itu ke jiwa kita, bisa di Gugat Skenario itu, aku akan menggugatnya, aku akan meminta kepada tuhan untuk mengeditnya, dan memohon dengan sangat kepada tuhan untuk mengubah ke cobaan yang lain saja. Kalau tidak bisa aku tidak mau turun ke dunia ini. Sayangnya Hal itu tidak akan pernah bisa. Ini memang bukan sebuah takdir, tapi ini jalan yang memang harus aku jalani.
Aku Sudah menganggap, Perasaan ini sebagai cobaan berat, dan aku ikhlas untuk menjalaninya, tapi masalahnya adalah, Aku takut bila nanti coban ini tidak bisa aku jalani. Tuhan aku tahun engkau meberikan cobaan ini, karena aku mampu menjalaninya, Tapi aku sangat rapuh tuhan, dan aku merasa cobaan ini terlalu berat tuhan. Dan apalagi sekarang aku sudah terlanjur berjanji kepada engkau. Aku tidak perduli dengan pendritaanku saat menahan persaan itu, dan aku tidak perduli dengan sakit yang kursakan ketika Rasa ini Menyiksaku. Yang aku takutkan sekrang adalah Aku mengingkari janjiku dan aku menuruti perasaan itu. Cukup hanya ada kesalahan pertama, jangan sampai ada kesalah yang ke 2, ke 3 dan kesalahan-kesalahan lainya.
Mungkin Diantara mereka, aku termasuk yang terhebat, kenapa? Tidak perlu juga aku jelaskan, karena engkau sudah tahu Tuhan.

About

Introduction

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © 2010 My Story. All rights reserved.